Target? Menurut saya diartikan seperti tujuan atau impian
yang akan dan ingin kita capai di suatu waktu. Misalkan seperti pergantian
tahun yang baru terjadi, banyak orang yang membuat resolusi atau impian-impian
yang akan diwujudkan dalam kurun waktu satu tahun sampai dengan bertemu tahun
berikutnya berharap semua resolusinya dapat terwujud dalam kurun waktu tersebut
tentunya harus dengan kerja keras dan doa yang banyak agar resolusinya dapat
terwujud. Tapi ada juga yang hanya membuat resolusi tanpa memikirkan bagaimana
mewujudkan resolusi yang telah disusun rapih olehnya. Orang seperti ini yang
tidak memiliki masa depan yang baik karena untuk bisa mewujudkan mimpinya
sendiri saja dia tidak berusaha keras.
Untuk saya, saya sendiri membuat resolusi atau impian-impian
dalam 10 tahun kedepan terhitung sejak tahun 2010 ketika saya di SMA. Sebenarnya
itu adalah tugas dari kepala sekolah saya yang mewajibkan murid-muridnya
menulis 100 impian untuk 10 tahun kedepan. Tujuannya katanya agar
murid-muridnya memiliki mimpi yang banyak dan juga memiliki banyak cara agar
mimpinya satu per satu terwujud. Untuk itu kertas resolusi saya masih tertempel
kuat di atas meja belajar saya. Bagi saya resolusi yang telah dibuat ini
seperti memotivasi saya di suatu waktu mengingat masih banyaknya mimpi yang
belum saya wujudkan dan masih dalam proses untuk mewujudkannya.
Sudah ada beberapa mimpi yang telah saya capai, seperti saya
berhasil mendapat peringkat 3 besar di kelas 2 SMA dan 3 SMA, lulus SMA tepat
waktunya, lulus UN sesuai yang diharapkan, dan ada beberapa lagi resolusi yang
berhasil saya wujudkan. Memang belum ada setengahnya dari daftar mimpi yang
saya buat tapi setidaknya satu per satu mimpi dapat saya ceklis di daftar mimpi
tersebut.
Ataupun ada beberapa mimpi yang tidak bisa saya wujudkan,
mengapa saya bilang tidak bisa? Karena waktu tidak bisa diulang, seperti masuk
perguruan tinggi negeri favorit, saya tidak bisa mewujudkannya saya gagal lolos
seleksi perguruan tinggi negeri padahal itu adalah mimpi saya dan bahkan banyak
orang juga memimpikan hal yang sama termasuk orangtua saya mengharapkan saya
mendapat perguruan tinggi negeri. Tapi takdir berkata lain. Pelajaran yang
dapat diambil oleh saya dari hal ini adalah kita menciptakan mimpi kita sendiri
tapi keputusan tetap ditangan Allah Swt. Jika gagal maka coba lagi, tapi jika
hanya ada satu kesempatan dan itu gagal maka mungkin itu bukan jalan yang baik
untuk kedepannya dan Allah Swt menyiapkan jalan lain yang lebih baik untuk
kedepannya, kuncinya percaya dan berdoa maka tidak akan ada kekecewaan dari
kegagalan yang telah kita ciptakan.
Ditahun 2016 ini juga sudah ada mimpi-mimpi yang saya tulis
di daftar mimpi tahun 2010 lalu, seperti lulus kuliah tepat pada tahun ini, IPK
diatas 3,4, bekerja di perusahaan besar dengan gaji dan tunjangan yang tinggi. Mungkin
berlebihan ya mimpinya, tapi bukankah mimpi memang harus setinggi langit? Itulah
pepatah yang sering saya dengar “kejarlah mimpi setinggi langit”. Saya tidak
tahu siapa yang mencetuskan itu pertama kali tapi yang pasti pepatah itu
menurut saya adalah benar. Dan jangan pernah takut jatuh karena bermimpi
terlalu tinggi. Karena tidak ada kesuksesan tanpa kegagalan diawalnya.
Semoga di tahun 2016 ini saya dapat mewujudkan target-target
yang telah saya tentukan di tahun 2010 lalu. Semoga kerja keras saya bersama
teman-teman saya seperjuangan di 4 tahun kuliah di Universitas Gunadarma ini
dapat terbayar dengan lulus tepat waktu dan IPK tinggi. Amin. sehingga dapat
berkurang pula daftar list mimpi yang terdapat di meja belajar saya. Dan semoga
juga tidak ada target yang terlewatkan di tahun ini juga. Amin. Doa saya
bersama kalian teman-teman angkatan 2012 Universitas Gunadarma, kita masuk
bersama maka inshaallah keluar bersama, kita wujudkan target yang telah kita
tetapkan dalam hati dan pikiran kita sejak awal masuk ke Universitas Gunadarma
ini.
Harapan dan doa adalah dua
pilar yang akan menopang sesuatu bernama kesuksesan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar