Selasa, 05 Januari 2016

Kita Mencapai Target

        Target? Menurut saya diartikan seperti tujuan atau impian yang akan dan ingin kita capai di suatu waktu. Misalkan seperti pergantian tahun yang baru terjadi, banyak orang yang membuat resolusi atau impian-impian yang akan diwujudkan dalam kurun waktu satu tahun sampai dengan bertemu tahun berikutnya berharap semua resolusinya dapat terwujud dalam kurun waktu tersebut tentunya harus dengan kerja keras dan doa yang banyak agar resolusinya dapat terwujud. Tapi ada juga yang hanya membuat resolusi tanpa memikirkan bagaimana mewujudkan resolusi yang telah disusun rapih olehnya. Orang seperti ini yang tidak memiliki masa depan yang baik karena untuk bisa mewujudkan mimpinya sendiri saja dia tidak berusaha keras.
        Untuk saya, saya sendiri membuat resolusi atau impian-impian dalam 10 tahun kedepan terhitung sejak tahun 2010 ketika saya di SMA. Sebenarnya itu adalah tugas dari kepala sekolah saya yang mewajibkan murid-muridnya menulis 100 impian untuk 10 tahun kedepan. Tujuannya katanya agar murid-muridnya memiliki mimpi yang banyak dan juga memiliki banyak cara agar mimpinya satu per satu terwujud. Untuk itu kertas resolusi saya masih tertempel kuat di atas meja belajar saya. Bagi saya resolusi yang telah dibuat ini seperti memotivasi saya di suatu waktu mengingat masih banyaknya mimpi yang belum saya wujudkan dan masih dalam proses untuk mewujudkannya.
        Sudah ada beberapa mimpi yang telah saya capai, seperti saya berhasil mendapat peringkat 3 besar di kelas 2 SMA dan 3 SMA, lulus SMA tepat waktunya, lulus UN sesuai yang diharapkan, dan ada beberapa lagi resolusi yang berhasil saya wujudkan. Memang belum ada setengahnya dari daftar mimpi yang saya buat tapi setidaknya satu per satu mimpi dapat saya ceklis di daftar mimpi tersebut.
        Ataupun ada beberapa mimpi yang tidak bisa saya wujudkan, mengapa saya bilang tidak bisa? Karena waktu tidak bisa diulang, seperti masuk perguruan tinggi negeri favorit, saya tidak bisa mewujudkannya saya gagal lolos seleksi perguruan tinggi negeri padahal itu adalah mimpi saya dan bahkan banyak orang juga memimpikan hal yang sama termasuk orangtua saya mengharapkan saya mendapat perguruan tinggi negeri. Tapi takdir berkata lain. Pelajaran yang dapat diambil oleh saya dari hal ini adalah kita menciptakan mimpi kita sendiri tapi keputusan tetap ditangan Allah Swt. Jika gagal maka coba lagi, tapi jika hanya ada satu kesempatan dan itu gagal maka mungkin itu bukan jalan yang baik untuk kedepannya dan Allah Swt menyiapkan jalan lain yang lebih baik untuk kedepannya, kuncinya percaya dan berdoa maka tidak akan ada kekecewaan dari kegagalan yang telah kita ciptakan.
        Ditahun 2016 ini juga sudah ada mimpi-mimpi yang saya tulis di daftar mimpi tahun 2010 lalu, seperti lulus kuliah tepat pada tahun ini, IPK diatas 3,4, bekerja di perusahaan besar dengan gaji dan tunjangan yang tinggi. Mungkin berlebihan ya mimpinya, tapi bukankah mimpi memang harus setinggi langit? Itulah pepatah yang sering saya dengar “kejarlah mimpi setinggi langit”. Saya tidak tahu siapa yang mencetuskan itu pertama kali tapi yang pasti pepatah itu menurut saya adalah benar. Dan jangan pernah takut jatuh karena bermimpi terlalu tinggi. Karena tidak ada kesuksesan tanpa kegagalan diawalnya.
        Semoga di tahun 2016 ini saya dapat mewujudkan target-target yang telah saya tentukan di tahun 2010 lalu. Semoga kerja keras saya bersama teman-teman saya seperjuangan di 4 tahun kuliah di Universitas Gunadarma ini dapat terbayar dengan lulus tepat waktu dan IPK tinggi. Amin. sehingga dapat berkurang pula daftar list mimpi yang terdapat di meja belajar saya. Dan semoga juga tidak ada target yang terlewatkan di tahun ini juga. Amin. Doa saya bersama kalian teman-teman angkatan 2012 Universitas Gunadarma, kita masuk bersama maka inshaallah keluar bersama, kita wujudkan target yang telah kita tetapkan dalam hati dan pikiran kita sejak awal masuk ke Universitas Gunadarma ini.


Harapan dan doa adalah dua pilar yang akan menopang sesuatu bernama kesuksesan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar